Artikel

Selasa, 03 September 2019

GEOPARK KARANGSAMBUNG-KARANGBOLONG

GEOPARK KARANGSAMBUNG-KARANGBOLONG
Sebuah Catatan Kecil Geopark Karangsambung-Karangbolong




GEOPARK KARANGSAMBUNG-KARANGBOLONG
SARANA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PENINGKATAN PRODUK UMKM KEBUMEN

Kabupaten Kebumen memiliki Luas Wilayah 1.281,11 km2 atau128.111.50 hektar, dengan kondisi wilayah berupa daerah pantai dan pegunungan dan sebagian besar merupakan dataran rendah. Visi Pembangunan Kabupaten Kebumen tahun 2005-2025 adalah “Kebumen Yang Mandiri dan Sejahtera Berbasis Agrobisnis”. Untuk mewujudkan visi Pembangunan Kabupaten Kebumen ditempuh melalui 5 Misi Pembangunan Kabupaten Kebumen yaitu  (1).MeningkatkanKualitas Sumber Daya Manusia, (2).Mengurangi Tingkat Kemiskinan Penduduk, (3).Meningkatkan kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Pelayanan Dasar di Wilayah Strategis, (4).Mengembangkan Agrobisnis serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk mewujudkan Ekonomi Kerakyatan, dan (5).Menerapkan prinsip-prinsip Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance) dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di Semua Elemen Kemasyarakatan.
Salah satu fokus misi ke-4 yaitu mengembangkan UMKM mewujudkan ekonomi kerakyatan. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting bagi perekonomian suatu bangsa, termasuk di kabupaten Kebumen. Bisa kita lihat bahwa UMKM berperan besar terhadap peningkatan jumlah lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pembangunan ekonomi daerah dan juga sebagai penunjang peningkatan produk bahkan untuk ekspor. 
Idealnya sebuah unit UMKM dapat berkembang, karena didukung dengan mudahnya akses permodalan, dan pemasaran sehingga mampu bersaing dalam usaha. Selain itu juga karena mudahnya untuk mendapatkan bahan baku untuk produksi, ditunjang dengan pengetahuan dan pemahaman terkait teknis produksi dan keahlian, keterampilan manajerial, pemahaman manajemen keuangan, dan iklim usaha yang  kondusif terkait dengan perizinan, aturan/perundangan. Hal tersebut belum sepenuhnya dapat terwujud UMKM di kabupaten Kebumen. Hasil ini dapat dilihat dari hasil Sensus Ekonomi (SE) tahun 2016 yang merupakan langkah awal untuk memetakan kekuatan perekonomian Kabupaten Kebumen secara lengkap di luar sektor pertanian. Dari data usaha/perusahaan non pertanian di Kabupaten Kebumen tercatat sebanyak 182.490 usaha/perusahaan. Berdasarkan skala usaha, 0,62% atau sebanyak 1.125 usaha/perusahaan merupakan Usaha Menengah Besar (UMB) dan sisanya, sebesar 99,38%, atau 181.365 usaha/perusahaan merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hasil SE-2016 di atas cukup menggambarkan struktur perekonomian Kabupaten Kebumen. UMKM merupakan penopang perekonomian Kabupaten Kebumen. Dengan demikian, Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen hendaknya lebih fokus dalam memberdayakan usaha-usaha berskala mikro-kecil menengah. Pemerintah kabupaten dapat menjadikan hasil SE-2016 ini sebagai landasan dalam mengeluarkan berbagai kebijakan di sektor ekonomi. Salah satu upaya agar produk UMKM di Kabupaten Kebumen tumbuh dan meningkat menjadi usaha yang mandiri dan berdaya saing tinggi adalah dengan dicetuskannya Geopark Karangsambung-Karangbolong.

Geopark Karangsambung-Karangbolong meliputi Kawasan seluas 543,599 Km2 yang mencakup 12 Kecamatan dengan 117 Desa. Terdapat 41 (empat puluh satu) situs geologi yang menjadi situs utama di dalam Kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong. Situs tersebut dilengkapi oleh 8 (delapan) situs biologi dan 10 (sepuluh) situs budaya. Perlunya Geopark Karangsambung-Karangbolong didalam membantu mengembangkan dan meningkatkan UMKM karena geopark ini merupakan konsep pembangunan kawasan yang mengintegrasikan antara geodiversity, biodiversity dan culturaldiversity yang bersinergi menuju peningkatan ekonomi lokal di kabupaten Kebumen. Intinya semua unsur kekayaan geologi disatupadukan dengan kekayaan budaya dan kekayaan hayati (biologi) menjadi suatu kesatuan kawasan konservasi, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat dalam wadah Geopark Karangsambung-Karangbolong. Kawasan Geopark ini diharapkan akan menjadi salah satu instrumen pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan mengedepankan aspek konservasi, aspek pendidikan, aspek pertumbuhan ekonomi lokal (pariwisata) dengan melibatkan masyarakat secara aktif sebagai pelaku utamanya.
A.   Sekilas Geopark Karangsambung-Karangbolong
Geopark Karangsambung-Karangbolong secara geografis mewakili bagian utara dan selatan daerah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Secara keseluruhan kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong terbagi menjadi 3 (tiga) segmen, yaitu Kawasan Karangsambung (Kawasan Cagar Alam geologi Karangsambung di Bagian Utara), Kawasan Sempor (Bagian Tengah) dan Kawasan Pesisir Ayah yang merupakan kawasan karst dan vulkanik tua (Bagian Selatan). Kawasan Geopark dibagi ke dalam tiga sub kawasan sesuai dengan karakteristik wilayah : (1).Kawasan Karangsambung meliputi wilayah cagar alam Karangsambung, yakni Kecamatan Sadang, Karangsambung, Karanggayam, Alian dan Pejagoan, (2).Kawasan Sempor yang menghubungkan kawasan cagar alam Karangsambung dan Karst Gombong Selatan meliputi Kecamatan Sruweng, Karanganyar, Sempor, Gombong dan Rowokele, (3).Serta kawasan Karst Gombong Selatan meliputi kecamatan Ayah, Buayan, dan Rowokele Selatan.
Geopark ini mengangkat tema “fosil” subduksi jaman Kapur-Paleosen (Bagian Utara) di daerah Karangsambung dengan bukti-bukti singkapan batuan yang berasal dari bagian Lempeng Samudera India-Australia dan Lempeng Benua Eurasia. Batuan yang berumur Kapur sampai Eosen dengan berbagai jenis mulai batuan metamorf derajat tinggi, batuan beku basa sampai ultrabasa dan batuan sedimen laut dalam tersaji dalam bentukan perbukitan “Melange” yang dikenal dengan nama “Melange Lukulo”. Ke arah selatan batuan ini berubah melalui proses vulkanisme dan sedimentasi yang umurnya jauh lebih muda dari bagian utara (Bagian Tengah). Selanjutnya, semakin keselatan terpampanglah hamparan perbukitan berbentuk kerucut (conical hills) ciri khas bentang alam karst dengan penyusunnya batu gamping serta di beberapa memperlihatkan sisa proses vulkanisme berupa aliran lava dan tubuh instrusi batuan beku (Bagian Selatan).

Gambar 1: Kenampakan Bentukan Lahan Di Geopark Karangsambung-Karangbolong

B.   Geopark Karangsambung-Karangbolong sebagai Geopark Nasional
Dengan diterimanya sertifikat kenaikan status menjadi Geopark Nasional yang diterima langsung Wakil Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz di Bogor, 30 November 2018, Pemerintah kabupaten Kebumen menarget, dua tahun ke depan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong bisa dinaikkan statusnya menjadi Geopark Global yang diakui UNESCO. Penetapan kawasan Karangsambung-Karangbolong, Kebumen sebagai Geopark Nasional digadang akan membawa dampak positif bagi kemajuan daerah. Untuk mendukung pengembangan Geopark Karangsambung-Karangbolong agar dapat meningkatkan produk UMKM perlu dilakukan persiapan dan perencanaan yang melibatkan stakeholder terkait seperti unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pebisnis, dan media dalam pengembangan geopark. Dukungan utama berasal dari Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAP3DA) Kebumen, Disporawisata Kebumen, Badan Pengelola Geopark Karangsambung-Karangbolong, Disnakerkukm Kab. Kebumen dan Balai Informasi dan Konservasi Kebumian (BIKK) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Karangsambung. Peta Kawasan geopark Karangsambung-Karangbolong seperti pada gambar berikut:

Gambar 2 : Peta Kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong
Pengelolaan dan pengembangan Geopark Nasional Kebumen adalah merupakan kerja simultan yang melibatkan banyak pihak. Tidak hanya Pemerintah Kabupaten Kebumen saja, namun masyarakat perlu mendapatkan edukasi tentang arti penting dan manfaat geopark. Selain sebagai kawasan konservasi dan sarana implementasi berbagai bidang ilmu, adanya aktivitas pariwisata dalam kegiatan geopark yang dijalankan oleh masyarakat, adalah hal penting yang menjadi kunci keberhasilan pengelolaannya. Usaha Kecil Menengah yang berada di kawasan geopark akan didorong untuk meningkatkan potensinya. Sebagai tempat yang akan banyak dikunjungi, kawasan tersebut harus bisa memberikan kesan mendalam kepada pengunjungnya, pelatihan pembuatan souvenir kepada masyarakat, pembuatan jajanan khas Kebumen merupakan salah satu prioritas menyongsong ditetapkannya Karangbolong Karangsambung sebagai Geopark Nasional.
C.   Pengembangan Geopark Karangsambung-Karangbolong
Secara garis besar konsep pengembangan Geopark Karangsambung-Karangbolong dilakukan melalui pemetaan potensi yang ada di Kawasan geopark. Prinsip pengembangan geopark adalah konservasi, edukasi, dan ekonomi lokal. Pengembangan Geopark Karangsambung-Karangbolong bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus menjalankan fungsi konservasi terhadap kekayaan  alam yang dilindungi. Untuk itu, Pemerintah kabupaten Kebumen bekerjasama dengan insan pers secara aktif ikut mensosialisasikan adanya geopark tersebut sehingga masyarakat semakin tahu dan paham terkait Geopark Karangsambung-Karangbolong, wilayah mana saja yang termasuk kawasan geopark, dan apa yang bisa dan harus dilakukan dengan keberadaan geopark tersebut. Geopark Karangsambung-Karangbolong diharapkan dapat memberikan manfaat lebih kepada masyarakat guna menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat dan sebagai daya dukung untuk mengentaskan kemiskinan, terutama sebagai potensi pariwisata. Di sisi lain, masyarakat juga perlu diedukasi agar tidak mengeksploitasi sumber daya alam yang ada, khususnya di kawasan geopark. Masyarakat harus terus disadarkan agar semakin peduli dan tidak bersikap tak acuh terhadap kekayaan geoheritage yang ada disekitarnya. Untuk itu perlu perubahan pola pikir masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dari eksploitasi menjadi konservasi. Geopark dapat menjadi modal kebangkitan semangat baru untuk mengentaskan kemiskinan, menuju kesejahteraan, serta mendukung fungsi konservasi alam.
Untuk membantu pengembangan dan peningkatan potensi masyarakat di kawasan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong Pemerintah Kabupaten Kebumen telah berupaya menyelenggarakan:
1.    Sarasehan Pengembangan Geopark Karangsambung-Karangbolong (GKK)
Sarasehan bersama Wakil Bupati di Aula Kampus LIPI Karansambung, Senin (21/1/2019). Sarasehan yang dimoderatori oleh Kepala BAP3DA Kebumen Djunedi Faturakhman itu menghadirkan tiga narasumber, yakni Kepala BIKK LIPI Karangsambung Edi Hidayat, Budayawan yang juga Ketua Asosiasi Keris Indonesia Bambang Gunawan dan Peneliti Utama LIPI Chusni Ansori.

Gambar 3: Sarasehan pengembangan GKK
    Hasil dari sarasehan ini memaparkan, dari 41 situs yang sudah terpetakan, ada 10 situs yang sudah dikelola sebagai tempat wisata oleh LIPI dan masyarakat, dan  dua geosite yang sudah dikelola secara mandiri oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang juga didampingi LIPI. Potensi pengembangan wisata di geopark ini sangat tinggi. Dari wisata LIPI Karangsambung dalam setahun museum geologi rata-rata dikunjungi oleh 4.000 orang per tahun. Jika wisata lain, seperti budaya dan biodiversity-nya dikembangkan, jumlah kunjungan diyakini akan meningkat pesat.  Pemerintah kabupaten Kebumen mendorong pengembangan wisata ini dengan membangun infrastruktur yang diperlukan, diantaranya, pembangunan jalan dan jembatan yang memudahkan akses ke situs-situs di geopark. Pemerintah kabupaten Kebumen menunjukkan komitmen untuk mendukung dengan membangun berbagai fasilitas penunjang untuk mewujudkan kawasan wisata berbasis edukasi. Keterlibatan masyarakat juga bisa memicu pemberdayaan ekonomi, terutama yang berada dalam kawasan geopark. Selain itu pengembangan sektor pariwisata bisa menjadi opsi Pemerintah kabupaten Kebumen untuk program pengentasan kemiskinan.  Hal ini karena sejumlah wilayah di Geopark Karangsambung-Karangbolong yang meliputi sejumlah kecamatan adalah kantong-kantong kemiskinan. Rekomended hasil sarasehan ini  agar dibentuk segera badan pengelola Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong yang anggotanya terdiri dari lintas dinas di Pemerintah kabupaten  Kebumen, LIPI, berbagai elemen masyarakat seperti LSM, serta akademisi dan masyarakat. Lembaga ini semacam lembaga ad hoc, tidak terikat pada dinas tertentu, tetapi memiliki kewenangan untuk perencanaan pengembangan agar lebih terstruktur.
2.  2.   Forum Group Discusion Geoproduk Geopark Karangsambung-Karangbolong
Pemerintah kabupaten Kebumen pada Rabu, 15 Mei 2019 bertempat di Ruang Rapat Bapeda Kebumen menyelenggarakan Forum Group Discusion (FGD) Geoproduk. FGD dipimpin Kepala BAP3DA Kebumen dan dihadiri Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong, pelaku usaha produk unggulan (jenitri dan gula semut), OPD terkait dan Perguruan Tinggi. Dalam FGD disampaikan mengenai konsep geoproduk dan alternatif strategi pengembangannya.  Paparan dilanjutkan dengan diskusi yang utamanya berkisar tentang konsep,  identifikasi , kondisi eksisting produk lokal yang akan dijadikan geoproduk dan berbagai pendekatan pengembangan yang mungkin dilakukan. Dengan adanya geoproduk unggulan diharapkan dapat mendukung pengembangan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong. Beberapa produk UKM Kebumen sudah layak menjadi icon geoproduk seperti ‘Sate Ambal’ dalam kemasan (pemenang krenova), Yuam Roasted Coffee (pemenang krenova) dan sekarang sedang mengikuti program GDI (Good Desain Indonesia) serta Jaxee dan Hury yang mendapatkan pendampingan DDS (Desain Dispatch Service) dari Kementerian Perdagangan dimana pendampingan berlangsung April – September dan di bulan Oktober hasil produknya akan diperkenalkan kepada buyer dari dalam dan luar negeri pada sebuah pameran yang akan diselenggarakan di Serpong.
Gambar 4 : FGD rencana aksi pengembangan GNKK
3.    Pemetaan Potensi Kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong oleh Tim Peneliti UNINDRA.
Langkah Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam mengembangkan Geopark Karangsambung -Karangbolong mendapat dukungan dari Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI Jakarta yang  menurunkan tim peneliti untuk memetakan potensi di kawasan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong. Tim terdiri atas dosen-dosen dari Program Studi Geologi, Arsitektur, Pendidikan Biologi, Desain Komunikasi Visual, Pendidikan Ekonomi, Teknik Industri, serta  tim Markominfo. Dipimpin oleh dosen Geologi Tulus Widjajanto ST MM, tim Unindra menyampaikan paparan di Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAP3DA) Kebumen dan LIPI Karangsambung, Selasa, 23 April 2019. Acara dihadiri Kepala BAP3DA Kebumen Ir. Puji Rahaju, tim Unindra termasuk staf Markofinfo Unindra Ir Djoko Waluyo. Pihak Unindra turun ke Kebumen untuk membantu pengembangan dan peningkatan potensi masyarakat di kawasan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong melalui pendampingan desain pengembangan hunian multifungsi penunjang pariwisata, eksplorasi kawasan geopark melalui promosi dan publikasi media sosial video profiling. Juga  industrialisasi UKM serta melakukan identifikasi dan pengembangan flora dan fauna langka dan unggulan daerah. Program pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan dan pendampingan desain hunian multifungsi dalam upaya penyediaan fasilitas homestay, restoran, komersial, jasa serta usulan desain fasilitas penunjang pariwisata seperti amphitheater, pusat informasi pariwisata, gerbang kawasan dan penanda. Program pendampingan kegiatan itu bertujuan untuk menghasilkan (1).masterplan dan peta zonasi kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong menuju Unesco Global Geopark, (2)desain penataan beberapa kawasan wisata geopark di Karangsambung dan Karangbolong, serta (3).data dokumentasi dan inventarisasi tipologi arsitektur tradisional Kebumen di Karangsambung-Karangbolong. Terkait industrialisasi UKM, menggalakkan usaha kecil dari masyarakat menuju proses industri yang lebih maju, dari sisi teknik pengolahan, pengembangan produk, dan distribusi produk dari produk tersebut dibuat sampai ke tangan konsumen. Berada di tengah arus informasi dan kemajuan teknologi, sudah tidak bisa dihindarkan oleh para pelaku UKM bahwa mereka harus melakukan perubahan dalam pengembangannya.

4.    Musrenbang Kabupaten Kebumen Tahun Anggaran 2020.
Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Kebumen Tahun Anggaran 2020, tanggal 20-23 Maret 2019 berlangsung di Aula Gedung Setda secara khusus membahas ragam persoalan dan rencana pengembangan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong yang digadang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah. Eksistensi Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong  agaknya mendapat tempat istimewa  dalam musrenbangkab tahun ini.  Dengan ditetapkannya geopark Karangsambung-Karangbolong sebagai geopark nasional dapat memberi perubahan dan peningkatan perekonomian masyarakat sekitar juga pemerintah daerah. Karenanya, Bupati meminta kepada stakeholder terkait agar mempertahankan sertifikat GNKK tersebut bahkan harus ditingkatkan statusnya menjadi Global Geopark. Bupati juga meminta agar segala potensi yang ada dikawasan geopark untuk dikembangkan dan di optimalkan. Sebab jika tidak, maka sertifikat itu bakal dicabut apabila sepanjang masa evaluasi empat tahun kedepan  pemerintah daerah dinilai tidak mampu mengembangkan dan mengelola kawasan Geopark ini sebagai kawasan konservasi, edukasi dan pengembangan  ekonomi lokal. Tentu untuk mempertahankan apalagi  meningkatkan status geopark nasional menuju global geopark   bukanlah pekerjan mudah. Justru sebaliknya, target ini merupakan  pekerjaan rumah yang cukup besar dan harus  diselesaikan dengan serius oleh seluruh stakeholder terkait. Kerja keras, merupakan salah satu kata kunci untuk merealisasikannya. Kerja keras tak sekadar membangun infrastruktur jalan atau sarana prasarana yang lengkap dan memadai. Akan tetapi juga bagaimana mengubah mindset atau pola pikir masyarakat terhadap arti penting keberadaan geopark dalam meningkatkan perekonomian rumah tangga,  wilayah hingga daerah. Namun dengan catatan, membangun sarana dan prasarana dan pemberdayaan masyarakat harus tetap mengedepankan faktor pelestarian dan perlindungan lingkungan. Selain itu, ada beberapa hal penting lainnya yang harus diselesaikan oleh pemerintah daerah. Setelah terbentuknya Badan Pengelola yang wajib bekerja secara profesional, maka harus ada  masterplane pengembangan geopark, upaya meningkatkan infrastruktur di kawasan, memperluas jejaring dan promosi, serta melakukan berbagai program kegiatan yang mendukung pengembangan kawasan geopark tersebut melalui pemberdayaan komunitas/ masyarakat setempat secara konsisten,  konsekuen dan berkelanjutan. Dan pemerintah daerah juga harus berkomitmen untuk membangun akses jalan dan sarana tranportasi menuju lokasi yang memadai.  Hal ini penting dilakukan guna meningkatkan aktivitas perekonomian lokal yang  nantinya berdampak pada pertumbuhan home stay,  memunculkan para pelaku ekonomi kreatif disektor  jasa, wisata, hiburan,  kuliner, dan lain sebagainya.

Gambar 5 : Musrenbang Kab.Kebumen TA 2020

5.    Pembuatan Film Profil Geopark Nasional Kebumen
Pembuatan film profil dan potensi Geopark Nasional Kebumen dengan tema "Mengangkat Lantai Samudera Purba Menuju  Geopark Kelas Dunia" dimulai dengan temu teknis tim teknis yang berlangsung di Ruang Dinas Kominfo Kab Kebumen, pada Senin, 22 April 2019 yang membahas framework dan run-down pembuatan film.  Hadir pada kesempatan itu, Kadiskominfo selaku project leader didampingi Kasi Penyiaran Media Elektronik, penulis naskah, kameramen, fotografer dan videografer.  Sesuai tema dan konten film, pertemuan siang itu menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya, dari stakeholder terkait. Hadir pada kesempatan itu, Chusni Ansori peneliti utama geologi LIPI Karangsambung, Putut Wijonarko, biologi yang ahli dalam keanekaragaman hayati, dan Pekik Sat Siswonirmolo, Budayawan. Faktanya, Geopark Nasional  Kebumen yang terdiri dari tiga kawasan itu meliputi sedikitnya 59 situs geologi, biologi dan budaya. Para ahli tersebut nantinya akan berperan sebagai narasumber terkait dengan materi konten geo-diversity, bio-diversity dan cultural sebagai aspek yang akan diangkat dalam film. Dalam pertemuan tersebut terungkap, bahwa bukan tidak mungkin dalam penelusuran film itu akan menemukan situs-situs baru yang sangat berpotensi sebagai tempat riset maupun pusat pengembangan ekonomi.
6.    Penyelenggaraan Publikasi Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong
Penyelenggaraan publikasi terkait geopark karangsambung-karangbolong telah dilakukan oleh Pemerintah kabupaten Kebumen lewat pengelolan Geopark Karangsambung-Karangbolong seperti pada event lomba penulisan karya ilmiah terkait GKK, geonight Carnival, Karnaval Pembangunan Budaya.
7.    Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong masuk sekolah
Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong masuk sekolah mengandung arti bahwa ada dukungan dari pihak sekolah terkait pengembangan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong dengan cara sekolah mengalokasikan waktu kunjungan atau agenda kegiatan sekolah ke tempat Kawasan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong seperti ke LIPI, kemah pramuka, kunjungan studi di Karangbolong, ke tempat -tempat yang bersejarah,  kunjungan ke tempat Kawasan budaya termasuk ekonomi kreatif di sentra kerajinan/keahlian masyarakat di Kawasan GKK. Publikasi terkait potensi edukasi dikawasan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong harus gencar dilakukan ke pihak sekolah.
8.    Kunjungan kerja pejabat negara diarahkan untuk mengunjungi Kawasan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong, termasuk pejabat lokal.
9.    Pemberdayaan PLUT-KUMKM secara lebih luas bagi masyarakat untuk pendampingan, pelatihan para pelaku UMKM dalam mempersiapkan diri menghadapi semakin ramainya kunjungan wisata di Kawasan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong
D.   Kawasan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong (Geosite, Biosite, Culturalsite)
Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong merupakan konsep pembangunan kawasan yang mengintegrasikan antara geodiversity, biodiversity dan culturaldiversity yang bersinergi menuju peningkatan ekonomi lokal di kabupaten Kebumen. Intinya semua unsur kekayaan geologi disatupadukan dengan kekayaan budaya dan kekayaan hayati (biologi) menjadi suatu kesatuan kawasan konservasi, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat dalam wadah Geopark Karangsambung-Karangbolong. Kawasan Geopark ini diharapkan akan menjadi salah satu instrumen pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan mengedepankan aspek konservasi, aspek pendidikan, aspek pertumbuhan ekonomi lokal (pariwisata) dengan melibatkan masyarakat secara aktif sebagai pelaku utamanya. Kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong terdiri dari Geosite, Biosite, dan Culturalsite sebagai berikut :
1.    Geosite
1)    Rijang merah berlapis, Sadang Wetan (KKG-1)
Geosite ini terletak di bagian utara Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung, secara administratif berada di Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen, berjarak 30 km atau 1 jam perjalanan dari Kota Kebumen. Geosite ini merupakan bagian dari Kompleks Melange Lukulo, batuan tertua di Pulau Jawa. Keunikan rijang adalah batuan dasar samudera yang tersingkap ke permukaan bumi memperlihatkan struktur berlapis, berwarna merah bata, seperti kue lapis yang tegak. Tersusun oleh material sedimen dengan kemas antar butir berukuran halus, silikaan. Rijang dengan umur Kapur Akhir yang dibuktikan dengan fosil Radiolaria yang ukuran 0.1 mm terbentuk sebagai endapan Laut Dalam. Merupakan warisan geologi karena keunikan yang diperlihatkannya, menyerupai kue lapis berwarna merah yang jarang ditemukan didaerah lain di Indonesia
Gambar 6 : Rijang merah berlapis, Sadang Wetan
2)    Batu lempung, Cangkring (KKG-2)
Kecamatan Sadang tidak hanya dengan keunikan batuan tertua di Pulau Jawa, tetapi juga memiliki keunikan batulempung Formasi Totogan. Keunikan batuan ini adalah struktur perlapisan batuannya yang tersusun oleh batuan sedimen dengan ukuran dan warna yang berbeda-beda. Masyarakat mengenalnya sebagai batu pelangi. Batulempung ini tampak megah berwarna-warni seperti  pelangi terletak di tepi Sungai Lukulo, disamping jembatan Cangkring yang menghubungan Kabupaten Kebumen dengan Kabupaten Wonosobo. Dinamakan lempung warna warni, karena jika dilihat dengan seksama batuan ini tersusun oleh perulangan batulempung dengan warna yang berbeda.
Gambar 7 : Batu lempung, Cangkring Sadang
3)    Sekis mika, K. Brengkok, Sadang Kulon (KKG-3)
Sekis mika dianggap sebagai batuan kerak benua yang tersingkap ke permukaan, terletak di Kecamatan Sadang berjarak sekitar 25 km dari Kota Kebumen. Sekis mika dianggap sebagai batuan tertua di Pulau Jawa, bahkan kadang disebut sebagai pondasi Pulau Jawa. Keunikan sekis mika adalah kenampakan khas batuan metamorf berstruktur foliasi; tersusun oleh mineral feldspar, kuarsa, dan mineral mika pipih yang melimpah, mengkilap menyerupai perak.
 
Gambar 8 : Sekis mika, K. Brengkok, Sadang Kulon
4)    Serpentinit, Pucangan (KKG-5)
Serpentinit merupakan batuan kerak samudera anggota Kompleks Melange Lukulo. Keunikan batuan ini menjadikannya sebagai warisan geologi berskala nasional, karena jarang ditemukan diwilayah lain di Indonesia. Berada di bagian utara Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung. Sepentinit mempunyai karakteritik yang unik, yaitu kenampakan seperti liukan ular saat dilihat dibawah mikroskopis. Geosite ini terletak di tepi jalan, secara administratif berada di Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen. Berjarak 20 km atau 1 jam perjalanan dari Kota Kebumen
 
Gambar 9 : Serpentinit, Pucangan
5)    Gabro dan basalt, K. Lokidang (KKG-6)
Sungai Lokidang yang merupakan anak Sungai Lukulo di bagian Karangsambung Utara, Kecamatan Sadang dijumpai gabro dan basalt. Kedua batuan ini merupakan batuan kerak samudera anggota Kompleks Melange Lukulo. Keunikan batuan ini menjadikannya sebagai warisan geologi berskala nasional, karena jarang ditemukan diwilayah lain di Indonesia. Karakteritik batuan ini sangat unik. Gabro dan basalt merupakan kelompok batuan beku, yang tersusun oleh mineral-mineral basa. Mineral yang mudah dikenal yaitu mineral piroksen, berwarna hijau gelapdengan bentuk tidak beraturan. Mineral lain yag biasanya muncul pada gabbro dan basalt adalah olivin yang biasanya dicirikan oleh mineral-mineral memanjang berwarna hijau, kuning. Mineral-mineral ini secara umum dikelompokkan sebagai mineral mafik.
 
Gambar 10 : Gabro dan basalt, K. Lokidang

6)    Marmer, Totogan (KKG-7)
Marmer terletak di Desa Totogan, Kecamatan Karangsambung. Marmer di lokasi ini sangat unik keberadaannya diantara batuan metamorf dan batuan sedimen, misalnya gneiss dan konglomerat. Kegiatan bekas tambang marmer dapat dilihat disini. Aktivitas tambang yang dilakukan dengan cara terbuka atau sering disebut open pit, menyisakan areal bekas tambang berupa dinding marmer yang menjulang. Marmer tersingkap diantara batuan metamorf berumur tua, yang merupakan bagian dari Kompleks Melange Lukulo
Gambar 11 : Marmer, Totogan
7)    Filit, G. Sipako, Wonotirto (KKG-8)
Filit yang merupakan kelompok batuan metamorf awalnya berasal dari batuan sedimen berukuran halus yang terubah. Aktivitas tektonik yang terus berlanjut menyebabkan batuan ini muncul ke permukaan bumi. Demikian kuatnya gaya tekan ini menyebabkan filit menjadi terlipat. Tekanan yang terus berlanjut sehingga terbentuk lipatan tegak, lipatan miring, hingga lipatan rebah (drag fold), bahkan pada beberapa bagian terpotong oleh sesar sungkup (overthrust fault). Fenomena drag fold dan gejala struktur geologi lainnya dapat dilihat sangat jelas di lokasi ini
 
Gambar 12 : Filit, G. Sipako, Wonotirto
8)    Basalt terbreksikan, K. Mandala,Karangsambung (KKG-9)
Basalt yang unik melampar di bagian bawah Sungai Mandala. Sungai Mandala yang merupakan anak Sungai Lukulo terletak di Watutumpang, Desa Karangsambung, Kecamatan Karangsambung berjarak sekitar 19 km dari Kota Kebumen. Basalt ini merupakan tipe lava yang terbreksikan, memberikan kesan hancur dan retak-retak. Karakteristik lavanya yang terbreksikan mengindikasikan kuatnya aktivitas tektonik. Mineral yang mudah dikenal yaitu mineral piroksen dan olivin yang secara umum dikelompokkan sebagai mineral mafik.berwarna gelap dengan bentuk tidak beraturan. Singkapan Basalt Kali Mandala bukti tektonik kuat, batas batuan Tersier dan Pra Tersier
 
Gambar 13 : Basalt terbreksikan, K. Mandala,Karangsambung
9)    Diabas, G. Parang,Karangsambung (KKG-10)
Nama Gunung “Wurung” sangat melekat di hati masyarakat. Nama ini berasal dari legenda yang memiliki makna bahwa gunung ini “tidak jadi”. Secara administratif gunung ini bernama Gunung Parang terletak di Dukuh Parangan, Desa Karangsambung, Kecamatan Karangsambung berjarak sekitar 19 km dari Kota Kebumen. Gunung ini disusun oleh diabas yang termasuk Formasi Karangsambung berumur Eosen. Keunikan megaskopis diabas berupa kenampakan struktur columnar joint, retakan yang menyerupai tiang/pilar. Mineral yang mudah dikenal yaitu mineral plagioklas dan piroksen dengan bentuk tidak beraturan membentuk struktur diabasik. Hal inilah yang melatarbelakangi batuan ini bernama diabas.
 
Gambar 14 : Diabas, G. Parang,Karangsambung
10) Batu gamping Numulites, LIPI, Karangsambung (KKG-11)
Geosite ini terletak di LIPI Karangsambung, secara administratif berada di Desa Karangsambung, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, berjarak 19 km dari Kota Kebumen. Batugamping Nummulites, terbentuk di lingkungan laut dangkal, sekitar 50 juta tahunyang lalu (Eosen). Merupakan olistolit dari F. Karangsambung. Batugamping Numulites terdapat fosil unik menyerupai koin-koin yang bertebaran di atas batu.
 
Gambar 15 : Batu gamping Numulites, LIPI, Karangsambung
11) Konglomerat, Pesanggrahan, Karangsambung (KKG-12)
Bukit Pesanggrahan terletak di Dukuh Pesanggrahan, Desa Karangsambung, Kecamatan Karangsambung berjarak sekitar 19 km dari Kota Kebumen. Bukit ini tersusun oleh konglomerat yang didominasi oleh kuarsit berwarna putih, berukuran butir kerikil sampai kerakal, berbentuk membundar. Geosite ini berada disamping LIPI Karangsambung
 
Gambar 16 : Konglomerat, Pesanggrahan, Karangsambung
12) Diabas, Bukit Bujil-2, Banioro (KKG-13)
Bukit terisoler lainnya di Desa Karangsambung adalah Bukit Bujil. Bukit ini tersusun oleh diabas yang termasuk Formasi Karangsambung berumur Eosen. Secara administratif bukit ini terletak di Dukuh Krajan, Desa Karangsambung, Kecamatan Karangsambung berjarak sekitar 19 km dari Kota Kebumen. Keunikan megaskopis geosite ini berupa kenampakan struktur columnar joint dari sisi samping, berupa poligonal segi lima pada dinding batunya, kadang disebut sebagai dinding turki. Mineral yang mudah dikenal yaitu mineral plagioklas dan piroksen dengan bentuk tidak beraturan membentuk struktur diabasik. Hal inilah yang melatarbelakangi batuan ini bernama diabas. Bukit Bujil tersusun oleh diabas, memberikan kenampakan poligonal segi lima pada salah satu sisi dindingnya.
 
Gambar 17 : Diabas, Bukit Bujil-2, Banioro
13) Batugamping terumbu, Bukit Jatibungkus, Langse (KKG-14)
Geosite ini terletak di bukit Jatibungkus yang terisoler, secara administratif berada di Desa Langse, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, berjarak 19 km dari Kota Kebumen. Bukit Jatibungkus disusun oleh batugamping yang termasuk Formasi Karangsambung berumur Eosen. Keberadaan dan karakteristik batugamping terumbu ini menjadi keunikan tersendiri. Hal ini tidak lepas dengan karakteristik pembentukan olistostrom Formasi Karangsambung, berstruktur block in matric. Batugamping terumbu Jatibungkus berada diantara matrik lempung Formasi Karangsambung yang fenomenal. Proses karstifikasi (pelarutan) batugamping terumbu pada beberapa bagian membentuk dua gua yang eksotik dan menarik, yaitu Gua Sikempul dan Silodong.
 
Gambar 18 : Batugamping terumbu, Bukit Jatibungkus, Langse

14) Breksi Andesit, Waturanda, Kaligending (KKG-15)
Breksi andesit terletak di tepi jalan utama Kebumen – Karangsambung. Geosite ini merupakan lokasi tipe Formasi Waturanda yang berumur Miosen Awal, yang secara administratif berada di Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, berjarak 15 km dari Kota Kebumen. Formasi Waturanda tersusun oleh breksi andesit dan batupasir berlapis yang mengindikasikan berhubungan dengan aktivitas gunung api purba bawah laut dan diendapkan oleh mekanisme turbidit.
 
Gambar 19 : Breksi Andesit, Waturanda, Kaligending
15) Batupasir Kalkarenit, Kalikudu (KKG-16)
Geosite ini terletak di Kalikudu, secara administratif berada di Desa Kalikudu, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, berjarak 15 km dari Kota Kebumen. Batupasir kalkarenit ini termasuk Formasi Penosogan berumur Miosen Tengah. Batupasir ini secara umum berstruktur perlapisan dengan perulangan batupasir, batulanau, dan batulempung yang bersifat karbonatan. Strukttur sedimen yang dijumpai pada batupasir ini menunjukkan karakteristik yang khas hasil mekanisme pengendapan turbidit; misalnya struktur silang siur, laminasi, dan dewatering structure
 
Gambar 20 : Batupasir Kalkarenit, Kalikudu
16) Rijang dan gamping merah, G. Wagirsambeng, Wonotirto (KKG-17)
Bukit Wagirsambeng merupakan salah satu diantara bukit terisoler lainnya yang terletak di Kecamatan Karanggayam. Bukit ini tersusun oleh batuan sedimen laut dalam, yaitu rijang dan batugamping merah. Batuan ini berada di puncak bukit menyisakan bentuk-bentuk yang unik, misalnya menyerupai kue lapis. Batuan ini sangat artistik dan alami, dengan ketinggian sekitar 4 meter sangat menarik untuk menjadi salah satu spot berfoto. Wisatawan akan merasakan sensasi berdiri di atas batuan laut dalam di puncak bukit Wagirsambeng.
 
Gambar 21 : Rijang dan gamping merah, G. Wagirsambeng, Wonotirto
17) Pemandian Air Panas, Krakal (KKG-18)
Pemandian air panas secara administratif berada di Desa Krakal, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, berjarak 15 km dari Kota Kebumen. Sensasi kehangatan air panas membuat wisatawan dapat berlama-lama untuk relaksasi dan melepas penat. Air panas Krakal ini tidak berhubungan dengan aktivitas vulkanik, namun diperkirakan dipengaruhi oleh adanya proses pemanasan air formasi yang ada di bawah bumi. Air panas Krakal relatif asin dan tidak berbau belerang.
 
Gambar 22 : Pemandian Air Panas, Krakal
18) Wisata Alam Pentulu Indah, Karangsambung (KKG-19)
Wisata Alam Pentulu Indah secara administratif berada di Desa Karangsambung, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, berjarak 20 km dari Kota Kebumen. Lokasi ini menghadirkan sensasi yang memukau diantara hutan pinus di atas bukit Paras. Negeri di atas awan, demikian yang dirasakan oleh wisatawan takjub melihat kebesaran Tuhan Pencipta Alam. Wisata alam Pentulu Indah berada di atas batupasir berlapis dan breksi andesit Formasi Waturanda. Bongkah bongkah besar breksi andesit hasil sisa erosi menyisakan bentuk-bentuk unik yang menarik untuk menjadi spot foto. Saat ini objek wisata ini telah dilengkapi dengan berbagai macam wahana.
 
Gambar 23 : Wisata Alam Pentulu Indah, Karangsambung
19) Wisata Alam Pesona Kayangan, Karanggayam (KKG-21)
Wisata Alam Pesona Kayangan secara administratif berada di Desa Purwosari, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, berjarak 20 km dari Kota Kebumen. Wisata Alam Pesona Kayangan menjadi salah satu destinasi wisatawan, khususnya anak-anak muda. Wisata alam ini meyajikan wahana epik untuk foto bersama. Hampir setiap sudut disulap menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai dengan view yang unik dan menarik. Sinergi keindaahan alam yang mempesona dan kreativitas pengelola benar-benar mengemas apik lokasi ini untuk menjadi daya tarik tersendiri, agar wisatawan datang kembali mengulang moment yang tak terlupakan.
 
Gambar 24: Wisata Alam Pesona Kayangan, Karanggayam
20) Wisata Alam Bukit Pranji, Pengaringan (KKG-22)
Wisata Alam Bukit Pranji secara administratif berada di Desa Pengaringan, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen, berjarak 15 km dari Kota Kebumen. Wisata Alam Bukit Pranji menjadi salah satu destinasi wisatawan, khusunya anak-anak muda. Sinergi keindaahan alam yang mempesona dan kreativitas pengelola benar-benar mengemas apik lokasi ini untuk menjadi daya tarik tersendiri, agar wisatawan datang kembali mengulang moment yang tak terlupakan
 
Gambar 25: Wisata Alam Bukit Pranji, Pengaringan
21) Museum Melange LIPI KKG-23)
Museum Melange berada di Balai Informasi dan Konservasi Kebumian atau dikenal sebagai Kampus LIPI Karangsambung. Museum Melange secara administratif berada di Desa Karangsambung, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, berjarak 19 km dari Kota Kebumen. Museum Melange secara umum mengkonservasi batuan-batuan langka yang dilindungi yang diperoleh disekitar Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung. Tempat ini sekaligus sebagai kawah candradimukanya ahli ilmu kebumian Indonesia. Museum Melange menyajikan juga taman batuan sebagai tempat belajar sekaligus spot yang unik untuk berfoto ria.
 
Gambar 26: Museum Melange LIPI
22) Curug Sindaro, Wadasmalang (KKG-24)
Curug Sindaro berada di Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung, berjarak 25 km dari Kota Kebumen dengan kondisi jalan yang cukup baik. Objek wisata ini berada pada lokasi tipe Formasi Waturanda yang tersusun oleh batupasir dan breksi andesit. Breksi andesit berukuran butir pasir sedang sampai kasar, menyudut, memperlihatkan berlapis dengan batupasir. Batupasir berukuran butir sedang sampai halus, tebal lapisan 30-50 cm. Curug Sindaro yang bertingkat menjadi daya tarik tersendiri. Geosite ini bersandingan dengan kebun kopi arabika, duren dan peternakan lebah klanceng.
 
Gambar 27: Curug Sindaro, Wadasmalang
23) Kalianget, Wadasmalang (KKG-25)
Kalianget berada di Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung, berjarak 25 km dari Kota Kebumen dengan kondisi jalan yang cukup baik. Kalianget berada di lokasi tipe Formasi Waturanda, yaitu batupasir berlapis dan breksi andesit. Objek wisata air hangat abadi ini berdekatan dengan Curug Sindaro. Suasana alami, asri, dan sejuk di tepi sungai membuat wisatawan bisa berlama-lama menikmati hangatnya air Kalianget
 
Gambar 28: Kalianget, Wadasmalang
24) Embung Cangkring (KKG-26)
Embung Cangkring berada di Desa Cangkring, Kecamatan Sadang, berjarak 25 km dari Kota Kebumen dengan kondisi jalan yang baik. Pesona alam yang elok disekitar embung memanjakan wisatawan untuk melihat deretan bukit yang memanjang sejauh mata memandang. Embung ini berada di puncak bukit tidak jauh dari geosite batu lempung warna warni Formasi Totogan. Embung ini berbentuk oval dengan desain geomembran. Embung ini dimanfaatkan untuk pengairan, terutama untuk padi maupun kebun duren dan kelengkeng pada saat musim kemarau.
 
Gambar 29: Embung Cangkring
25) Gua Sikempul dan Silodong, Langse (KKG-27)
Gua Sikempul dan Silodong berada di Desa Langse, Kecamatan Karangsambung, berjarak 19 km dari Kota Kebumen dengan kondisi jalan yang cukup baik. Kedua gua ini berada di komplek Bukit Jatibungkus yang eksotis. Menuju kedua gua ini cukup berjalan kaki, tidak jauh dari jalan raya. Kondisi gua berupa bilik ruangan dengan ornamen yang cukup mempesona. Souvenir unik yang dapat dimiliki selepas dari geosite ini berupa hasil karya berbahan daun pandan karya masyarakat sekitar.

 
Gambar 30: Gua Sikempul dan Silodong, Langse
26) Curug Sudimoro, Somagede (KKG-28.)
Curug Sudimoro merupakan objek wisata yang terletak di Kali Kumbang, Desa Somagede, Kecamatan Sempor. Keunikan curug ini berupa air terjun bertingkat dengan dinding breksi andesit menyerupai layar terkembang. Aluralur kecil membentuk aliran sungai-sungai teranyam untuk merendam kaki sambil berelaksasi. Objek wisata ini berada pada Formasi Waturanda. Formasi Waturanda yang tersusun oleh batupasir dan breksi andesit. Breksi andesit berukuran butir pasir sedang sampai kasar, menyudut, memperlihatkan berlapis dengan batupasir. Batupasir berukuran butir sedang sampai halus, tebal lapisan 30-50 cm. Formasi Waturanda diperkirakan berhubungan dengan produk aktivitas gunung api bawah laut dan diendapkan oleh mekanisme longsoran menghasilkan endapan turbidit
 
Gambar 31: Curug Sudimoro, Somagede
27) Waduk Sempor (KKG-29.)
Waduk Sempor terletak di Desa Sempor, Kecamatan Sempor, berjarak 25 km dari Kota Kebumen dengan kondisi jalan yang sudah baik. Pesona Waduk Sempor tidak diragukan lagi, sejauh mata memandang tampak rangkai perbukitan dengan deretan hijaunya pohon pinus. Saat ini Waduk Sempor sudah memiliki berbagai macam fasilitas wahana air. Wisatawan yang mempunyai hobi memancing dapat menyewa perahu yang sudah disediakan.Wisatawan yang datang juga dapat menikmati jernihnya air sambil menaiki perahu mengeliligi waduk. Waduk Sempor juga berperan sebagai PLTA saat debit air mencukupi
 
Gambar 32: Waduk Sempor
28) Morfologi Karst, Desa Tugu Buayan (KKG-30)
Perbedaan morfologi yang sangat jelas antara morfologi Karst yang sangat berrelief di selatan dengan morfologi perbukitan tidak berrelief di utara. Pada morfologi karst bukit-bukit nampak cembung membulat dengan ukuran relatif seragam dipisahkan oleh lembah-lembah terpola (cockpit topography). Selain dikontrol litologi batugamping, juga adanya retakan/kekar besar berarah tenggara - barat laut sekitar N130 0E. Melalui retakan yang ada dan sifat batugamping yang mudah larut, air permukaan/air hujan yang turun akan masuk dalam rongga batugamping membentuk sungai-sungai bawah tanah dan gua di daerah Gombong Selatan. Lokasi ini sangatbaik untuk memahami perbedaan antara kawasan Bentang Alam Karst dan non karst, proses karstifikasi serta faktor-faktor yang mengontrol pembentukan eksokars dan endokarst
 
Gambar 33: Morfologi Karst, Desa Tugu Buayan
29) Gua Barat, Kalisari (KKG-31)
Penelusuran dalam gua ini terasa sangat menyenangkan, disamping karena panorama dalam gua yang menakjubkan juga kondisi sungai bawah tanah yang deras dan bahkan disertai air terjun kecil dan cabang-cabang sungainya. Panjang gua yang pernah dilalui dan dipetakan tim FINSPAC mencapai tidak kurang 3.305 m, berupa aliran sungai bawah tanah, air terjun dan dinding-dinding terjal. Untuk penelusuran ini dapat memakan waktu 1 malam 2 hari. Bagi para spheleolog dan petualang, gua ini sangat disarankan untuk dikunjungi. Karena penelusuran membutuhkan waktu lama dan tubuh yang prima, maka disarankan wisatawan untuk dapat bermalam di home stay disekitar lokasi, sehingga pagi hari dapat dimuai penelusuran. Perlengkapan penelusuran juga mesti disiapkan disertai pemandu gua yang memahi karakter gua Barat.
 
Gambar 34: Gua Barat, Kalisari
30) Gua Jatijajar (KKG-32)
Komplek kawasan Jatijajar seluas 5,5 Ha mencakup pula gua Dempok dan gua Intan, terletak sekitar 250 m di atas laut. Pajang keseluruhan hingga ke Gua Dempok sekitar 90 m dan merupakan gabungan antara gua alam dengan gua buatan bekas penambangan kapur. Pada atap gua alam masih dapat dilihat adanya ornamen gua berupa stalaktit dan flowstone, namun pada gua buatan sama sekali kita tidak mendapatkan ornamen gua walaupun setempat masih ditemukan endapan aliran CaCO3. Gua ini menghadap dataran alluvial di utaranya. Merupakan gua pada batugamping Formasi Kalipucang yang terletak tidak selaras di atas batupasir tufaan Formasi Halang.
 
Gambar 35: Gua Jatijajar
31) Gua Petruk, Redisari (KKG-33)
Gua Petruk termasuk gua horisontal dengan panjang sekitar 450 m dan mempunyai aliran sungai bawah permukaan cukup deras, masih sangat alamiah dan untuk menelusurinya masih membutuhkan lentera.Fauna gua yang dijumpai berupa kelelawar, jangkerik dan kelabang gua yang berwarna keabuabuan. Pada bagian dalam dijumpai kontak antara breksi vulkanik formasi Gabon dengan batugamping terumbu Formasi Kalipucang. Spheleotheme yang berkembang sepanjang lorong gua akibat perbedaan komposisi batugamping dan proses pelarutan sangat menarik untuk dinikmati. Sebagian besar ornamen telah diberi nama sesuai bentuknya seperti batu payudara, macan kumbang, semar, batu buaya, taman maria, bapak jenggot, batu perangko dan lainnya
 
Gambar 36: Gua Petruk, Redisari

32) Pantai Logending (KKG-34)
Pantai LOgending atau Pantai Ayah memiliki sisi timurpantai dengan morfologi sangat terjal yang merupakan bagian morfologi karst, sedangkan sisi barat dan utara merupakan pantai landai terisi endapan alluvial dan pasir pantai. Pada bagian selatan,berupa morfologi terjal bukit Majingklak yang tersusun oleh breksi vulkanik yang resisten terhadap erosi dan gempuran ombak laut.Ke arah utara dan barat gumuk pasir tidak terbentuk walaupun angin dan gempuran ombak cukup kuat, hal ini disebabkan sedikitnya masukan sedimen asal darat. Terdapat perahu wisata yang disiapkan untuk mengelilingi muara Kali Bodo serta menikmati hutan mangrove yang berada disekitar muara sungai. Selain itu juga disediakan arena go car, kuda, arena kemah serta warung makan di sekitarnya.
 
Gambar 37: Pantai Logending
33) Bukit Wanalela, Argopeni (KKG-35)
Terlihat meandering Sungai Bodo berarah barat-timur dengan endapan pasir pada bagian tengah sungai. Meander sungai Bodo disebabkan karena gempuran ombak laut di sebelah barat yang lebih kuat dibanding timur, sehingga aliran air lebih mudah mengerosi dan membelok ke arah timur.Pada lokasi ini juga dapat diamati perbedaan antara morfologi karst yang tersusun oleh batu gamping Formasi Kalipucang dengan morfologi Perbukitan-Pegunungan Vulkanik di bagian selatan. Perbukitanpegunungan vulkanik terlihat lebih reguler dengan tubuh intrusi Andesit G. Poleng yang terlihat menonjol tinggi diantara rangkaian gunung lainnya.
 
Gambar 38: Bukit Wanalela, Argopeni
34) Pantai Menganti, Karangduwur (KKG-36)
Secara geologis pantai dan tanjung ini terdapat pada Formasi Gabon yang tersusun oleh breksi Andesit berumur Oligosen dengan beberapa tubuh intrusi. Disekitar tanjung Karangboto dijumpai tubuh batuan beku menyerupai tatanan paving blok, merupakan bekas aliran lava darat yang mengalami gaya kontraksi dan membentuk retakan tiang (Columnar Joint) pada saat pembekuannya. Retakan-retakan berbentuk poligonal segi lima jika dilihat pada permukannya. Pasir putih yang terhampar merupakan sedimen hasil rombakan batugamping di utaranya yang terbawa aliran sungai dan disebarkan oleh ombak sehingga menambah keindahan pantai Menganti. Jika pandangan diarahkan ke timur maka akan terlihat gempuran ombak yang sangat kuat pada dinding pantai yang terjal akibat patahan turun yang memotong batuan breksi sehingga deretan gunungnya nampak lurus.
 
Gambar 39: Pantai Menganti, Karangduwur
35) Pantai Sawangan, Karangduwur (KKG-37)
Paduan pegunungan karst, gua dan pantai indah ini berada pada Tanjung Nagasari, desa Karangduwur, Kecamatan Ayah. Terdapat gua berair dengan sungai bawah tanah yang bersumber dari Karst yang berada di atas breksi vulkanik F. Gabon sehingga menghasilkan air terjun pelangi yang sangat indah.Paduan pegunungan karst, gua dan pantai indah ini berada pada Tanjung Nagasari, desa Karangduwur, Kecamatan Ayah. Terdapat gua berair dengan sungai bawah tanah yang bersumber dari Karst yang berada di atas breksi vulkanik F. Gabon sehingga menghasilkan air terjun pelangi yang sangat indah.

Gambar 40: Pantai Sawangan, Karangduwur
36) Wanabahari Pasir Indah, Pasir (KKG-38)
Pemandangan dipantai ini sangat menawan. Gugusan pantai merentang mulai dari Pantai Pasir, Pantai Lampon hingga Pantai Surumanis. Bentang alam dipantai Lampon terbentuk akibat proses abrasi laut pada dinding pantai yang tersusun oleh perselingan antara breksi andesit dengan batu pasir Formasi Gabon. Sedangkan pada bagian atasnya merupakan batu gamping terumbu yang banyak mengandung fosil binatang laut. Proses abrasi gelombang pantai ini menghasilkan kenampakan menawan jembatan alam (natural bridge) berukuran sekitar 30 m sebagai icon pantai Lampon. Perbedaan variasi litologi dan intensitas gempuran ombak pantai menghasilkan kenampakan yang berbeda-beda pada obyek Pantai Grojogan, Tanjung Karang Penganten, Gua Wora Wari, Gua Celeng, dan Pantai Surumanis
 
Gambar 41: Wanabahari Pasir Indah, Pasir
37) Pantai Watubale, Pasir (KKG-39)
Pantai dengan panorama menarik ini berada di Desa Pasir, Kec. Ayah. Pantai terjal dengan batuan hitam disekitarnya merupakan breksi vulkanik F. Gabon yang dihasilkan oleh aktivitas gunung api purba. Terdapat 3 lokasi yang menarik berupa Tebing Titanic, Jembatan Segitiga, dan Rumah Pohon
 
Gambar 42: Pantai Watubale, Pasir
38) Bukit Hud, Karangbolong (KKG-40)
Pada puncak gunung dapat diamati morfologi menarik berupa arus sepanjang pantai (“Long Shore Current”) yang memanjang dari pantai Karangbolong, Suwuk hingga ke Puring. Dataran di sebelah timur Karangbolong merupakan bekas graben Jawa Tengah bagian Selatan yang terisi endapan alluvial dan pasir pantai dimana bagian horstnya berupa G. Hud dan tinggian Karangbolong lainnya. G. Hud juga dikenal sebagai Puncak Soekarno, karena konon presiden pertama RI tersebut pernah melakukan meditasi di puncak gunung. Tempat ini juga dikenal sebagai petilasan Joko Sangkrip, yang kemudian menjadi bupati Kebumen Arumbinang I, karena konon merupakan tempat meditasi Joko Sangkrip untuk bertemu dengan Ratu Kidul. Menurut juru kunci setempat, petilasan ini dijaga oleh Lara Bayem dan Lara Wulan, sehingga setiap pengunjung yang menuju puncak G. Hud diharapkan untuk menjaga sopan santun. Tempat ini terlihat cukup tejaga dan sering dikunjungi oleh peziarah, sehingga masih sering terlihat adanya dupa dan bunga
 
Gambar 43: Bukit Hud, Karangbolong
39) Pantai Karangbolong (KKG-41)
Pantai Karangbolong merupakan pertemuan antara muara S. Manggo dan S. Cincingguling, Pada sisi kiri pantai terdapat gua yang tersusun oleh perselingan antara breksi vulkanik dengan batu pasir yang mengalami abrasi dan erosi sehingga membentuk gua yang tembus. Pada mulut gua dibuat miniatur proses pengunduhan sarang burung walet. Pada sisi utara dijumpai breksi vulkanik yang termasuk Formasi Gabon, tersusun dari fragmen andesit dengan ukuran 2 – 100 cm, dijumpai fragmen lava yang berlubang-lubang gas, sortasi jelek, kemas tertutup. Pantai ini merupakan pantai datar dengan pasir pantai berwarna kecoklatan mengandung pasir besi. Secara geologis pantai ini tersusun oleh endapan pantai kuarter berupa pasir sedang dengan  sortasi baik, mengandung mineral magnetik lepas berupa magnetit dan ilmenit serta magnetik ikat berupa olivin dan piroksin. Disamping itu juga mengandung mineral non magnetik berupa kuarsa, feldspar dan zirkon. Arus sepanjang pantai yang terbentuk karena adanya angin dari arah Selatan (Desember –Maret) dan arah Tenggara (April–November) berinteraksi dengan sedimen asal darat sehinga membentuk beach-cusp (adanya kenampakan tanjung dan teluk ukuran kecil yang berderet) sehingga berpotensi untuk terbentuknya arus rip.

 
Gambar 44: Pantai Karangbolong

2.    Biosite

Gambar 45: Biosite
1)    Hutan Mangrove Ayah (KKB.1)
Kawasan hutan mangrove Ayah letaknya tak jauh dari Pantai Logending, tepatnya di muara Sungai Bodo, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah. Jenis tanaman mangrove yang ada, Rhizophora Mucronata (Bakau tulen atau Bakau minyak), Sonneratia Casiolaris (Bakau Apel), Avicennia Marina (Bakau Api-api), Rizophora apoculata (Bakau Merah), Acanthus Embracteatus (Bakau Jeruju), Acritichum Aureum (Paku Laut), Bruguilera Gymnorrhiza (Bakau Tancang) dan Nypa Fruticans (Bakau Nipah).Yang paling dominan dikembangkan Rhizophora Mucronata, dimana percepatan pertumbuhan di Ekosistem guna sebagai konservasi dan mitigasi ancaman bencana.
 
Gambar 46: Hutan Mangrove, Ayah
2)    Jenistri Pujotirto (KKB.2)
Desa Pujotirto adalah suatu tempat yang banyak ditumbuhi pohon genitri yang mempunyai harga menggiurkan. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama jenitri atau beberapa orang memanggilnya buah rudharaksa. Biji buah ini bulat berukuran berkisar 6-13 ml dan bergerigi atau mempunyai bintik bintik yang timbul. Jenistri yang dibudidayakan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menurut Menurut International Plant Names Index (IPNI) merupakan jenitri Elaeocarpus angustifolius. jenitri Elaeocarpus angustifolius berhabitat asli mulai India, Asia Tenggara, bagian utara Australia, sampai ke Kaledonia Baru di Pasifik Barat. Buahnya berwarna ungu dengan biji yang cukup besar dan biasa digunakan sebagai manik-manik penyusun perhiasan
 
Gambar 47: Jenistri Pujotirto
3)    Lebah Madu Klanceng,Kalipoh (KKB.3)
Madu klanceng kini mulai dilirik oleh banyak peternak lebah, karena disamping harganya yang punya nilai ekonomis yang lumayan tinggi dibanding madu dari tawon. Sebelum menjadi madu, lebah klanceng ada yg disebut bipolen dan propolis yg nilai dan manfaatnya lebih unggul dari madu. Lebah klanceng merupakan lebah trigona yang tidak mempunyai sengat. Satu koloni lebah klanceng dapat menghasilkan 1/3 gelas madu ukuran 250 Cubic Centimeter (cc).
 
Gambar 48: Lebah Madu Klanceng,Kalipoh
4)    Burung Lawet, Karangbolong (KKB.4)
Upacara ngunduh sarang burung walet di Karangbolong, jika dicermati secara mendalam, mengandung nilai-nilai yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai itu antara lain adalah: kebersamaan, ketelitian, gotong royong, dan religius. Nilai kebersamaan tercermin dari berkumpulnya sebagian besar anggota masyarakat dalam suatu tempat, makan bersama dan doa bersama demi keselamatan bersama pula. Ini adalah wujud kebersamaan dalam hidup bersama di dalam lingkungannya (dalam arti luas).
 
Gambar 49: Burung Lawet, Karangbolong
5)    Agro Wisata Duren (KKB.5)
Sebanyak 1.945 pohon durian yang ditanam di sekitar embung di Desa Cangkring, Kecamatan Sadang. Kebun durian tersebut merupakan program yang dibiayai oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) 2014. Saat ini, telah ditambah pohon durian bantuan dari Kementerian Pertanian yang baru ditanam delapan bulan lalu sebanyak 1.800 pohon.
 
Gambar 50: Agro Wisata Duren
6)    Kebun Pandan dan Anyaman Pandan (KB.6)
Salah satu usaha kerajinan yang tengah mempersiapkan diri untuk ekspor adalah anyaman pandan dari Kabupaten Kebumen. Kabupaten Kebumen memang cukup terkenal dengan kerajinan anyaman pandan yang memiliki sentra di Kecamatan Karanganyar. Dalam rangka memenuhi kualifikasi pasar ekspor, sejumlah pengrajin anyaman pandan dari kecamatan Karanganyar, Karanggayam, Sempor dan Gombong digembleng olahan complong (anyaman pandan) menjadi beberapa kerajinan.
 
Gambar 51: Kebun Pandan dan Anyaman Pandan
7)    Kebun Kopi Kaliputih (KKB. 7)
Desa Kaliputih Kecamatan Sempor mendapatkan predikat kopi Robusta terbaik se Kabupaten Kebumen.Ini setidaknya setelah dilakukan penilaian oleh barista dan juga juri Indonesia Barista Championship (IBC), Specialty Coffe Association of Indonesia (SCAI) di Surabaya Tahun 2013.
 
Gambar 52: Kebun Kopi Kaliputih
8)    Kebun Kelapa dan Gula Semut, Buayan (KKB.8)
Kebumen merupakan salah satu daerah dengan komoditi Kelapa terbesar di Jawa Tengah. Salah satu produk nilai tambah dari Kelapa yaitu Gula semut yang sudah merambah pasar ekspor dengan jumlah produksi 65,324 ton per tahun. Ketersediaan bahan baku serta dukungan dari Pemerintah Derah untuk membuat Industri Gula Semut ini potensial untuk berkembang. Salah satu bentuk dukungan adalah dengan menetapkan kawasan pedesaan di Kecamatan Buayan sebagai sentra pengembangan gula semut
 
Gambar 53: Kebun Kelapa dan Gula Semut, Buayan
3.    Culturalsite
1)    Cagar Budaya Untung Surapati (KKC.1)
Untung Suropati merupakan tentara pasukan VOC yang berbalik melawan VOC karena tidak tega melihat kesewengan VOC terhadap bangsanya sendiri. Perlawanan Untung Suropati berlangsung dari tahun 1686 – 1706 di Kertasura (Surakarta). Dibawah ini ringkasan sejarah perlawanan Untung Suropati terhadapa VOC. Untung Surapati, Nama aslinya Surawiroaji. Menurut Babad Tanah Jawi ia berasal dari Bali yang ditemukan oleh Kapten van Beber, seorang perwira VOC yang ditugaskan di Makasar. Kapten van Beber kemudian menjualnya kepada perwira VOC lain di Batavia yang bernama Moor. Sejak memiliki budak baru, karier dan kekayaan Moor meningkat pesat. Anak kecil itu dianggap pembawa keberuntungan sehingga diberi nama “Si Untung“.

Gambar 54: Cagar Budaya Untung Surapati
2)    Cagar Budaya Mbah Sipako (KKC.2)
Perang Karangsambung menandai meninggalnya Ki Kertadrana dengan luka parah akibat tertembak oleh Belanda dan dimakamkan di bawah pohon Beringin di gunung Pakoh (kini dikeramatkan menjadi panembahan Sipakoh. Mbah Sipako adalah sebutan lain untuk Ki Kertadrana, dimana makamnya terdapat di G. Sipako, Wonotirto. Ki Kertadrana adalah adalah Adipati Si Galuh, seorang Senopati Panjer pada masa Perang Diponegoro. Ia gugur dalam Pertempuran Karangsambung 1830-1832. Tokoh Kertadrana lekat dengan sejarah Kebumen saat masih bernama Panjer.

Gambar 55: Cagar Budaya Mbah Sipako
3)    Cagar Budaya Masjid Soko Tunggal (KKC.3)
Masjid Saka Tunggal mengandung filosofi tersendiri, melambangkan ke-Esaan Allah SWT sebagai Sang Pencipta tunggal alam semesta. Makna tunggal diejawantahkan dengan memaknai Masjid Saka Tunggal sebagai tempat untuk meyakini bahwa Allah SWT itu Esa. Sedangkan dalam kaitannya dengan sejarah perjuangan, masjid itu juga sebagai simbol satu tekad untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia

Gambar 56: Cagar Budaya Masjid Soko Tunggal
4)    Kota Pusaka Gombong (KKC.4 K)
Gombong merupakan sebuah kota kecamatan di wilayah Kabupaten Kebumen. Dalam tata ruang dan kota, Gombong masuk dalam kawasan perkotaan karena sebagian besar penghidupan masyarakatnya dari sumber-sumber sekunder (usaha dan jasa). Dalam sejarahnya, memang Gombong dikenal sebagai pusat perdagangan. Selain itu juga ada komunitas saudagar dari para Bangsawan Kalang. Elemen kelompok ini membentuk karakter Gombong yang kental dengan suasana perniagaan.Dalam segi budaya, Gombong merupakan tempat berbagai unsur budaya bersatupadu. Pertama unsur budaya Banyumasan yang berpadu dengan budaya Yogyakarta, kedua unsur Tionghoa dan ketiga unsur-unsur asli dari Gombong. Semua hal tersebut menjadikan Gombong sebuah daerah yang unik, khas dan memiliki berbagai potensi menarik untuk dijelajahi.

Gambar 57: Kota Pusaka Gombong
5)    Cagar Budaya Batu Kalbut (KKC.5)
Situs ini terletak di Desa Ayah, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Batu Kalbut dikenal juga sebagai batu Lingga Muka atau batu Pujaan. Dalam kompleks situs Batu Kalbut kecamatan Ayah terdapat tiga buah benda berbahan andesit. Benda pertama berada paling depan (menghadap selatan) berupa Lingga – Yoni. Benda kedua dan ketiga berupa batu berlubang yang kemungkinan berfungsi sebagai peti kubur batu. Kedua benda tersebut berbeda dimana salah satunya berukir kepala ular naga jawa dan yang lain berbentuk polos. Selain dua batu tersebut, di tempat yang sama terdapat pula beberapa sisa batuan lempeng yang berserakan.
 
Gambar 58: Cagar Budaya Batu Kalbut
6)    Cepetan, Karanggayam (KKC.6 )
Cepetan adalah seni yang lahir dan tumbuh sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat Kebumen. Tarian tradisional Cepetan Alas diawali dengan musik pengiring gamelan sederhana dan bedug. Kemudian disusul dengan kemunculan para penari yang memakai topeng dan pengantar dalam sebuah narasi singkat menggunakan bahasa Jawa tentang asal mula tarian tradisional Cepetan.Beberapa gerakan menggambarkan perkelahian antara sosok manusia dengan berbagai macam mahluk halus dan binatang penghuni hutan yang diakhiri dengan kemenangan tokoh manusia dan menyingkirnya para mahluk halus dan binatang hutan. Atau gerakan yang dimaksudkan untuk menakut-nakuti para penjajah. Cepetan berkembang di wilayah utara Kebumen khususnya Karanggayam sejak Abad XIX di kawasan onderneming (perkebunan luas yang dikuasai Hindia Belanda). Sebagai bentuk perlawanan non fisik, rakyat di Karanggayam membuat topeng terbuat dari kayu pule yang mudah dibentuk. Topeng tersebut dibentuk menjadi sosok yang menakutkan dengan disertai ijug sebagai rambut.

Gambar 59: Cepetan, Karanggayam
7)    Angguk, Tunjungseto Sempor (KKC.7)
Angguk adalah salah satu bentuk teater rakyat yang berkembang di wilayah perbukitan utara Kebumen. Di bebarapa tempat disebut juga Menoreng. Pemainnya berkostum tradisional Jawa dengan gerak tari dan bahasa Jawa sehari-hari. Lazimnya mereka membawakan kisah-kisah Babad Menak yang bersetting Timur Tengah. Iringan yang digunakan perpaduan rebana dan kendang. Kesenian ini tampaknya digunakan untuk syiar agama islam kepada masyarkat tani pinggiran. Bentuk yang sederhana dan pakem bersuasana merdeka memudahkan kisah-kisah islami dicerna penikmat tradisional Jawa
 
Gambar 60: Angguk, Tunjungseto Sempor
8)    Gunung Indrakila, Pujotirto (KKC.8)
Desa Pujotirto adalah sebuah desa di kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen. Desa ini memang dikelilingi gunung /bukit yang menjulang tinggi dan menjadi salah satu titik-titik tertinggi di Kabupaten Kebumen. Selain Gunung Indrakila, juga ada Gunung Kedungbarung, Tumpeng, Watukelir dan Limar yang tergabung dalam balut Pegunungan Indrakila yang kerap menjadi incaran untuk mencari tempat yang bisa melihat keindahan Kebumen selatan dari ketinggian.Tempat acara renungan, terakit dengan tokoh wayang R. Arjono saat menjadi Begawan Ciptaning, ada pertapan, beji. Bukit ini berada di perbatasan Kabupaten Kebumen-Kabupaten Wonosobo. Bukit ini merupakan titik tertinggi dari perbukitan yang mengelilingi Dataran Tinggi Kalipuru, Desa Pujotirto, Kecamatan Karangsambung bagian timur.
 
Gambar 61: Gunung Indrakila, Pujotirto
9)    Punden Berundak Kretek Rowokele (KKC.9)
Acara adat yang dipusatkan di Punden Berundak Mas Sigit di desa setempat itu juga dalam rangkaian tradisi rajab. Kegiatan tersebut dalam rangka melestarikan Punden Berundag Mas Sigit dan Tradisi Rojabiyah di desa tersebut. Acara tersebut dikemas dengan nuansa tradisioanal yang religius dan kuliner tradisi mewarnai upacara adat di Punden Mas Sigit. Pada acara ritual adat tradisi yang sangat kental nuansa tradisi jawa tersebut, diawali dengan ritual do’a pembuka yang diringi gending karawitan jawa, Panembrama dan tembang macapat. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan religius dan budaya Punden Berundag Mas Sigit oleh sesepuh setempat, Ki Ali Purbo. Tak hanya itu, acara itu juga dimeriahkan dengan pagelaran jamjaneng.
 
Gambar 62: Punden Berundak Kretek Rowokele
10) Cagar Budaya Mbah Kajoran (KKC.10)
Menilik sejarahnya,konon Beliau adalah bagian dari Laskar Diponegoro yg karena kekalahan laskar P. Diponegoro,maka seluruh laskar melarikan diri. Ada yg ke timur,utara,barat. Menurut sang juru kunci, beliau menetap di desa Kajoran Kec.Karanggayam Kebumen sampai akhir hayatnya. Beliau dimakamkan di Utara balai desa Kajoran.Mbah Kajoran satu jalur dengan situs Batu Pesujudan di Brujul Adventure Park, sering dikunjungi orang dari berbagai daerah.
 
Gambar 63: Cagar Budaya Mbah Kajoran

E.    Peran Geopark Karangsambung-Karangbolong dalam Pengembangan UMKM
Geopark adalah sebuah wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman bernilai tinggi, termasuk di dalamnya keanekaragaman hayati dan budaya yang menyatu di dalamnya, yang dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal. Dengan adanya pengembangan Kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong tentu memberikan pengaruh yang besar bagi pengembangan Usaha, Mikro, Menengah (UMKM). UMKM merupakan salah satu bagian penting bagi perekonomian suatu bangsa. UMKM berperan besar terhadap peningkatan jumlah lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pembangunan ekonomi daerah dan juga sebagai penunjang peningkatan ekspor. Kondisi permasalahan secara umum yang dihadapi oleh UMKM, termasuk di Kebumen adalah: (1) Kurang permodalan, (2) Kesulitan dalam pemasaran, (3) Persaingan usaha ketat, (4) Kesulitan bahan baku, (5) Kurang teknis produksi dan keahlian, (6) Keterampilan manajerial kurang, (7) Kurang pengetahuan manajemen keuangan, dan (8) Iklim usaha yang kurang kondusif (perizinan, aturan/perundangan). Kebijakan pemerintah untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi UMKM harus ditingkatkan. Kebijakan pemerintah harus diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM. Banyak pelaku UMKM kesulitan mengelola usahanya hanya karena latar belakang keterbatasan pengetahuan dan keterampilan. Sehingga pelaku usaha UMKM tidak mampu bersaing dengan para pengusaha besar yang sumber daya manusianya relatif lebih siap.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Kebumen terkait dengan adanya Kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong terhadap pengembangan produk UMKM sudah mendukung secara penuh yaitu dengan sinerginya Lembaga kedinasan instansi pemerintah yang terkait dengan UMKM seperti Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAP3DA) Kebumen, Disporawisata Kebumen, Dinas Pendidikan, Badan Pengelola Geopark Karangsambung-Karangbolong, Disnakerkukm Kab. Kebumen dan Balai Informasi dan Konservasi Kebumian (BIKK) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Karangsambung yang membuat program diarahkan untuk pengembangan Geopark Karansambung-Karangbolong dan memberdayakan lingkungan masyarakat di sekitar Kawasan Geopark untuk peningkatan produk UMKM. Semua unsur dapat bersinergi sehingga masyarakat merasakan dampak ekonomi dari adanya geopark ini. Geopark bisa menjadi solusi alternatif pemanfaatan kekayaan alam dan budaya untuk kebangkitan ekonomi dan pemberdayaan sosial yang tetap mengedepankan aspek pelestarian dan perlindungan lingkungan. Dari pengembangan geopark, sektor jasa wisata, industri UMKM, industri kreatif, perhotelan, pertanian, kuliner, dan beberapa sektor terkait lainnya bisa tumbuh. Geopark mudah dijual untuk kepariwisataan. Lembaga keuangan seperti BNI, BRI dan Bank BUMN milik pemerintah lain secara khusus mendukung pengembangan UMKM dengan meluncurkan produk dan  memfasilitasi para pelaku usaha UMKM untuk mendapatkan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus pariwisata. Untuk mendisplay produk UMKM disediakan Bazaar UMKM seperti PLUT dan Dekranasda dibangun  sebagai ‘sociocommercial marketplace’  dengan konsep 5C (commerce, culture, creativity, culinary, dan community hub) untuk menampung produk UMKM yang layak dan berkualitas. Selain itu Lembaga terkait juga membuat program pendampingan ke kelompok masyarakat dan UMKM, mengadakan edukasi terkait peningkatan mutu produk UMKM yang bisa melayani masyarakat luas di Kawasan geopark. Tersedianya PLUT-KUMKM sangat diperlukan karena PLUT-KUMKM adalah Program Pengembangan Terpadu yang diharapkan mampu mensinergikan dan mengintegrasikan seluruh potensi sumber daya produktif, yang dimiliki Pemerintah Pusat dan Daerah serta Stakehoders terkait dalam rangka penyediaan jasa layanan bagi pengembangan usaha KUMKM. PLUT-KUMKM bertujuan terwujudnya pusat layanan yang terintegrasi dan profesional dalam upaya mendukung pengembangan usaha KUMKM. Sebagai rumah sehat tempat yang bersifat full services, PLUT menyediakan minimal tujuh (7) jenis layanan untuk KUMKM: (1)Konsultasi Bisnis KUMKM; (2).Pendampingan atau Mentoring Bisnis; (3).Fasilitasi Akses Pembiayaan; (4). Pemasaran dan Promosi; (5). Pelatihan Bisnis;(6)Networking;dan (7). Layanan Pustaka Entrepreneur. Masyarakat dan pelaku UMKM bisa mengakses PLUT-KUMKM. Untuk kelompok masyarakat seperti Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) bisa diberdayakan dan diberi pendampingan dalam mengelola sebuah obyek tempat wisata, demikian juga anggota masyarakat dan pelaku UMKM diberi akses dan kemudahan untuk membangkitkan ekonomi di Kawasan Geopark. Masyarakat di tempat wisata di Kawasan geopark berbenah menyambut kunjungan  dan membentuk budaya social yang saling menguntungkan. Peran geopark dapat meningkatkan produksi dari jenis UMKM dan dapat meningatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu geopark juga menjadi sarana melestarikan budaya dan cagaralam sehingga menjadi Kawasan konservasi bagi kehidupan flora maupun fauna yang ada dikawasan tersebut. Geopark juga berperan dalam menyiapkan sarana dan prasarana Pendidikan dan wisata. Pengembangan geopark memberikan kontribusi nyata, antara lain, untuk pengembangan wilayah, peningkatan ketahanan masyarakat dari bencana, mendidik masyarakat pada kehidupan yang baik dengan menghormati budaya yang beragam, pemberdayaan perempuan untuk memperoleh tambahan sumber pendapatan, memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat dengan adanya wisata geopark, serta terjalinnya kerjasama antar daerah dan negara dalam mendayagunakan keragaman geologi, keragaman hayati dan budaya, serta jasa lingkungan (amenities) secara berkelanjutan.
Rekomended
Terkait peran geopark yang sangat strategis bagi pengembangan produk UMKM karena Geopark bisa menjadi solusi alternatif pemanfaatan kekayaan alam dan budaya untuk kebangkitan ekonomi dan pemberdayaan sosial yang tetap mengedepankan faktor pelestarian dan perlindungan lingkungan maka diharapkan Pemerintah Kabupaten Kebumen memfasilitasi pengembangan sarana dan prasarana wisata termasuk pembangunan infrastruktur, akses jalan, akses penerangan serta publikasi yang luas dengan penyelenggaraan event kegiatan yang terkait geopark juga bisa memfasilitasi dengan kerjasama dengan lingkungan sekolah agar menjadi destinasi wisata lokal maupun regional. Pemerintah Kabupaten ikut mendukung mengatasi permasalahan yang ada di lingkungan UMKM terkait dengan permodalan, pendampingan keahlian/ ketrampilan untuk meningkatkan mutu produk UMKM. PLUT-KUMKM perlu diberdayakan karena PLUT-KUMKM adalah Program Pengembangan Terpadu yang diharapkan mampu mensinergikan dan mengintegrasikan seluruh potensi sumber daya produktif, yang dimiliki Pemerintah Pusat dan Daerah serta Stakehoders terkait dalam rangka penyediaan jasa layanan bagi pengembangan usaha KUMKM.



Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PPDB Online di Masa CoviD-19

PPDB Online di Masa COVID-19 (PPDB SPENSAYO) Tanpa terasa, masa covid-19 masih berlangsung ditengah-tengah Pemerintah menyi...