Artikel

Minggu, 29 September 2019

Bimbingan Teknis Akreditasi

Prepare Akreditasi Sekolah
"Menuju Sekolah Bermutu"



Memasuki akhir bulan September 2019, Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen menyelenggarakan Bimbingan Teknis Akreditasi untuk sekolah Jenjang Dikdas (SD-SMP/MTs) yang telah memasuki babak baru dengan berakhirnya periode Akreditasi tahun 2013, 2014 dan 2015. Bimbingan Teknis Akreditasi dilaksanakan tanggal 27-28 September 2019, jenjang SMP/MTs bertempat di Resto dan Hotel Candisari Karanganyar Kebumen dengan narasumber Pengawas Dikdasmen Kebumen. Peserta dari masing-masing sekolah berjumlah 5 orang yang berasal dari perwakilan kordinator 5 Standar Nasional Pendidikan. 
Pembukaan dimulai pukul 08.00 hari Jumat, 27 September 2019 dibuka dengan Kebijakan Disdik Kebumen oleh Bapak H.Agus Sunaryo, M.Pd  selaku Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen. Setelah pembukaan dilanjutkan dengan masuk per kelas yang terdiri dari beberapa sekolah. Didalam kelas kelas peserta bintek mengawali  dengan mengerjakan Pretest untuk mengetahui kemampuan awal peserta bintek. Setelah prestes dilanjutkan dengan sesion demi sesion paparan materi dan pemberian tugas terkait pemenuhan 8 SNP yang ada di indikator akreditasi. 
Pemahaman terkait akreditasi perlu disampaiakan diawal yaitu :

  • Akreditasi merupakan Penilaian terhadap kelayakan lembaga.
  • Hasil Akreditasi akan menentukan tingkat kualifikasi kelayakan penyelenggaraan suatu lembaga/sekolah.
  • Hasil Akreditasi akan menentukan pencitraan dan harga diri  suatu  lembaga pendidikan.

Tujuan Akreditasi Sekolah , adalah untuk :

  1. Memberikan informasi tentang kelayakan S/M atau program yang dilaksanakannya berdasarkan SNP;
  2. Memberikan pengakuan peringkat kelayakan;
  3. Memetakan mutu pendidikan berdasarkan SNP; dan
  4. Memberikan pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan (stakeholder) sebagai bentuk akuntabilitas publik.

Perangkat Akreditasi yang perlu kita pahami ada 4, yaitu :
1. Intrumen Akreditasi Sekolah
2. Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi
3. Instrumen Pengumpulan Data Informasi Pendukung Akreditasi ( IPDIP)
4. Teknik Pensekoran dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi

Mengenal Sejarah Perubahan  Instrumen Akreditasi
Akreditasi sekolah secara umum terbagi 3 fase:

  1. Fase-1. Fase pertama terjadi ketika Direktorat Sekolah Swasta melakukan akreditasi terhadap sekolah-sekolah swasta. (sebelum Th.2004)
  2. Fase-2. terjadi ketika Badan Akreditasi Sekolah Nasional (BASNAS) melakukan akreditasi terhadap semua sekolah, baik negeri maupun swasta berdasar 9 (sembilan) komponen penyelenggaraan sekolah. (2004 – 208)
  3. Fase-3 ditandai dengan pelaksanaan akreditasi sekolah oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) dengan instrumen yang disusun berdasarkan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP). Tahun 2009 – sekarang


     Bersambung...



Minggu, 08 September 2019

Tips Pleno Komite Sekolah

PROGRAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
(Pleno Komiet Sekolah)


Sejak bulan Juli 2019, adalah awal masuk tahun pelajaran baru 2019/2020. Banyak sekolah yang belum melakukan Rapat Pleno dengan Komite sekolah dan wali peserta didik. Memasuki bulan ini September adalah Musim Pleno komite sekolah setelah kegiatan PBM berjalan dari tahun pelajaran baru. Ada beberapa hal yang bisa mejadi pedoman penyelenggaraan Pleno Komite sekolah. Langkah yang kami ambil untuk menghadapi Pleno Komite Sekolah adalah melihat raport mutu terkait pemenuhan 8 SNP, Sekolah pasti punya SPMI, system penjaminan mutu internal berupa target pemenuhan 8 SNP, kemudian lakukan :

1. Adakan pemetaan dari masing-masing Skor/ Nilai Ketercapaian Rapor Mutu PMP sekolah.
2. Buat program yang sesuai dengan Hasil Rapor Mutu PMP.
3. Program itu  dibuat RKS atau telaah RKS (program 4 tahunan) bagi yang telah ada, kemudian tuangkan kedalam RKT(program tahunan).

Selasa, 03 September 2019

GEOPARK KARANGSAMBUNG-KARANGBOLONG

GEOPARK KARANGSAMBUNG-KARANGBOLONG
Sebuah Catatan Kecil Geopark Karangsambung-Karangbolong




GEOPARK KARANGSAMBUNG-KARANGBOLONG
SARANA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PENINGKATAN PRODUK UMKM KEBUMEN

Kabupaten Kebumen memiliki Luas Wilayah 1.281,11 km2 atau128.111.50 hektar, dengan kondisi wilayah berupa daerah pantai dan pegunungan dan sebagian besar merupakan dataran rendah. Visi Pembangunan Kabupaten Kebumen tahun 2005-2025 adalah “Kebumen Yang Mandiri dan Sejahtera Berbasis Agrobisnis”. Untuk mewujudkan visi Pembangunan Kabupaten Kebumen ditempuh melalui 5 Misi Pembangunan Kabupaten Kebumen yaitu  (1).MeningkatkanKualitas Sumber Daya Manusia, (2).Mengurangi Tingkat Kemiskinan Penduduk, (3).Meningkatkan kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Pelayanan Dasar di Wilayah Strategis, (4).Mengembangkan Agrobisnis serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk mewujudkan Ekonomi Kerakyatan, dan (5).Menerapkan prinsip-prinsip Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance) dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di Semua Elemen Kemasyarakatan.
Salah satu fokus misi ke-4 yaitu mengembangkan UMKM mewujudkan ekonomi kerakyatan. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting bagi perekonomian suatu bangsa, termasuk di kabupaten Kebumen. Bisa kita lihat bahwa UMKM berperan besar terhadap peningkatan jumlah lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pembangunan ekonomi daerah dan juga sebagai penunjang peningkatan produk bahkan untuk ekspor. 

Kesalahan Umum Kepala Sekolah

Salahnya Kepala Sekolah 

Seri Pengelolaan Sekolah Bagian -1
resensi buku karya Maya H


Pembuka...

Di era globalisasi saat ini, perkembangan iptek memberikan dampak perubahan besar yang terjadi di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan teknolgi juga bidang pendidikan. Agar mampu berdaya saing tinggi maka bidang pendidikan harus diperjuangkan untuk mencapai tujuan NAsional sesuai UU RI no.20 tahun 2003 yaitu dengan seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan, yakni dengan menerapkan Manajemen pendidikan. Tujuan dan manfaat dari manajemen pendidikan adalah (1).terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan efektif serta menyenangkan, (2) terciptanya peserta didik yang aktif mengembangakan dirinya disamping memiliki kekuatan spritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia, serta ketrampulan diri yang dibutuhkan oleh masyarakat, bangsa dan negara, (3) terpenuhinya kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, (4) tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien, (5) terbekalinya tenaga kependidikan bekerja profesional, (5) tidak terkendalanya penndidikan oleh masalah mutu pendidikan.
Selama ini lembaga penndidikan yang concern terhadap peningkatan dan berusaha mewujudkan tujuan pendidikan adalah SEKOLAH. di sekolah inilah para pendidik dan peserta didik dapat melakukan aktivitas proses belajar mengajar dan proses pengembangan sumberdaya manuasia secara intensif dan efisien. tetapi disisi lain sekolah sebagai lembaga pencetak kepribadian dan penghasil sumberdaya yang bermutu masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang cukup krusial dalam perspektif manajemen seperti :
1. sikap mental para pengelola pendidikan, yang dipimpin hanya bergerak karena menerima perintah dari atasan bukan karena adanya rasa tanggung jawab. begitu pula yang memimpin, sebagai pemimpin mereka tidak diberi kepercayaan, kebebasan berinisiatif, dan mendelegasikan wewenang.
2. tidak adanya tindak lanjut dari evaluasi program. hampir semua program dimonitor dan dievaluasi dengan baik, namun tindak lanjjjutnya tidak dilaksanakan, akibatnya pelaksanaan pendidikan selanjutnya TIDAK ditandai oleh adanya peningkatan mutu.
3. gaya kepemimpinan yang tidak mendukung. pada umumnya pimpinan kurang menunjukan pengakuan dan penghargaan terhadap keberhasilan kerja staf-nya, hal ini menyebabkan staf bekerja tanpa ada motivasi
4. kurangnya rasa memiliki dari pelaksana pendidikan. Perencanaan strategis yang kurang dipahami oleh pelaksana dan komunikasi dialogis yang kurang terbuka membuat proses pendidikan terganggu. Prinsip 'melakukan sesuatu secara benar dari awal' belum membudaya. orang cenderung bergerak kalo masalah sudah muncul.

Berbagai permasalahan yang ada akan mampu ditangani oleh pemimpin yang kompeten. pemimpin itu adalah Kepala Sekolah. menurut konsep manajemen kualitas, kriteria kepemimpinan yang efektif adalah pemimpin yang sangat sensitif peka terhadap perubahan dan melakukan pekerjaannya secara terfokus. Memimpin berarti menentukan hal-hal yang tepat untuk dikerjakan, menciptakan dinamika organisasi yang dikehendaki agar semua orang memberikan komitmen, serta bekerja penuh semnagat dan antusius untuk mewujudkan hal yang ditetapkan. memimpin berarti juga dapat mengomunikasikan visi dan prinsipnya kepada guru dan stake holder sekolah.
namun dalam kenayataannya masih sering terlihat beberapa kesalahan yang dilakukan oleh Kepala sekolah seperti :
1.memimpin dengan visi dan misi yang lemah
2.memimpin tapi  miskin Inovasi
3.belum mau dan tidak mampu memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran
4.memimpin tanpa mempedulikan jejaring sosial kemasyarakatan
5.tidak menyediakan ruang kreatif bagi guru dan siswa dan tidak peka dalam menjadikan konflik untuk kemajuan sekolah



itulah KESALAHAN KEPALA SEKOLAH....

Nah Solusinya bagaimana...?

tunggu yaaaa.....






PPDB Online di Masa CoviD-19

PPDB Online di Masa COVID-19 (PPDB SPENSAYO) Tanpa terasa, masa covid-19 masih berlangsung ditengah-tengah Pemerintah menyi...